Masalah Lapindo baru saja usai beberapa waktu yang lalu , bahkan
mendirikan monument yang tujuannnya
tidak terlupakannya masalah Lapindo. Sudah tujuh masalah itu berlangsung, berbagai cara sudah
pernah dibicarakan. Tetapi masalah belum sepenuhnya tuntas.
Didaerah Pasuruan ada
sebagian korban Lapindo yang menggunakan pembayaran dari Lapindo untuk membeli
tanah dan rumah baru. Mereka mendirikan rumah berkelompok dalam beberapa
kavling . Ada juga yang membuka usaha warung dan sebagainya. Namun ada yang membaginya
kepada anak-anaknya dan berbagai cara untuk bertahan dan menyambung hidup
dengan menggunakan hasil dari pembayaran yang terdahulu. Mereka yakin ada
pembayaran berikutnya yang diharapkan cepat diterima.
Tetapi menangani masalah yang besar
dan banyak melibatkan berbagai pihak saya yakin tidak mudah,
mengurai masalah apalagi harus membayar
ganti yang demikian besar bisa saja menguras dana perusahaan.
Namun ada gagasan yang
mungkin dipakai. Bagaimana jika para korban Lapindo yang belum terbayar atau masih kurang, mereka dijadikan sebagai pemegang saham perusahaan. Saham yang
diberikan kepada tiap korban Lapindo sesuai dengan jumlah uang yang belum
dibayar oleh perusahaan. Sehingga perusahaan mempunyai waktu tenggang untuk
membayar, sekalian mengajak mereka untuk menjadi pengusaha.
Dengan menjadi pemegang saham mereka akan berusaha untuk belajar
sebagai pengusaha dan mengenal dunia
usaha terutama berkenaan dengan saham.
Jika mereka butuh uang cepat mungkin bisa dijual kembali saham itu.
Selain itul, uang mereka tidak cepat habis bahkan bisa
dikembangkan. Selain itu rasa memiliki perusahaan akan tumbuh dalam diri
mereka. Mungkin bencana yang selama ini menimpa mereka sehingga menimbulkan
rasa duka akan berubah sebagai semangat
baru yang akan mengantarkan mereka menjadi
pemegang saham perusahaan besar.
Mereka bukan lagi sibuk menanti, tapi mengamati pergerakan harga
saham di bursa efek, bahkan ada agenda tahunan, yaitu
rapat pemegang saham. Saya yakin jalan perubahan ke lebih baik akan ada.
No comments:
Post a Comment