Tuesday, August 27, 2013

Korban Lapindo Menjadi Pemegang Saham


Masalah Lapindo baru saja usai beberapa waktu yang lalu , bahkan mendirikan monument  yang tujuannnya tidak terlupakannya masalah Lapindo. Sudah tujuh  masalah itu berlangsung, berbagai cara sudah pernah dibicarakan. Tetapi masalah belum sepenuhnya tuntas.
Didaerah  Pasuruan ada sebagian korban Lapindo yang menggunakan pembayaran dari Lapindo untuk membeli tanah dan rumah baru. Mereka mendirikan rumah berkelompok dalam beberapa kavling . Ada juga yang membuka usaha warung dan sebagainya. Namun ada yang membaginya kepada anak-anaknya dan berbagai cara untuk bertahan dan menyambung hidup dengan menggunakan hasil dari pembayaran yang terdahulu. Mereka yakin ada pembayaran berikutnya yang diharapkan cepat diterima.
Tetapi menangani masalah yang besar  dan banyak melibatkan berbagai pihak saya yakin tidak mudah, mengurai  masalah apalagi harus membayar ganti yang demikian besar bisa saja menguras dana perusahaan.
Namun ada  gagasan yang mungkin dipakai. Bagaimana jika para korban Lapindo yang belum terbayar  atau masih  kurang, mereka dijadikan sebagai  pemegang saham perusahaan. Saham yang diberikan kepada tiap korban Lapindo sesuai dengan jumlah uang yang belum dibayar oleh perusahaan. Sehingga perusahaan mempunyai waktu tenggang untuk membayar, sekalian mengajak mereka untuk menjadi pengusaha.
Dengan menjadi pemegang saham mereka akan berusaha untuk belajar sebagai pengusaha dan mengenal  dunia usaha terutama  berkenaan dengan saham. Jika mereka butuh uang cepat mungkin bisa dijual kembali saham itu.
Selain itul, uang mereka tidak cepat habis bahkan bisa dikembangkan. Selain itu rasa memiliki perusahaan akan tumbuh dalam diri mereka. Mungkin bencana yang selama ini menimpa mereka sehingga menimbulkan rasa duka  akan berubah sebagai semangat baru yang akan mengantarkan mereka   menjadi pemegang saham perusahaan besar.
Mereka bukan lagi sibuk menanti, tapi mengamati pergerakan harga saham di bursa efek, bahkan  ada  agenda  tahunan, yaitu   rapat pemegang saham.  Saya yakin jalan perubahan ke  lebih baik akan  ada.

No comments:

Post a Comment