Madrasah Ibtidaiyah adalah sekolah yang mengembangkan agama secara praktik langsung, aplikasi
langsung di lapangan. Di mana agama bukan sebagai pengetahuan tapi agama jalan
hidup keseharian.
Hal itu ditunjukkan dengan
kegiatan pagi sebelum masuk kelas sampai pulang yang sarat dengan praktik
ibadah. Mulai Dhuha, baca al Quran dan
jamaah.
Kegiatan ibadah yang di praktekan
bukan hanya ibadah kepada Allah secara langsung. Ibadah yang berkenaan dengan
sesama manusia pun juga di praktekan
secara nyata. Sebagai contoh di Glanggang kecamatan Beji terdapat antara
Madrasah Ibtidaiyah Al Ishlah dan SDN
Glanggang I terdapat dalam satu lokasi yang bukan satu yayasan. Dua lembaga ini meskipun berlatar belakang
yang berbeda namun dapat menjalankan kegiatan masing –masing tanpa saling
mengganggu.
Ustad Nur Wahyu Hidayat,
M.PdI, kepala MI. Al Ishlah Glanggang menuturkan,
“Kita harus membagi kegiatan, ketika halaman dipakai SD, maka MI menjalankan
kegiatan yang ada di ruangan seperti
baca Quran dan sebagainya.”
Saling memahami ini dan toleransi yang dikembangkan antar kedua
lembaga inilah yang membuat saya tertarik untuk menjadikan sebagai tempat
penelitian untuk tesis di tahun 2011.
Sehingga budaya asli indoesia yang sejuk saling memahami dan toleransi yang
tinggi dapat dilihat pada MI. Al Ishlah Glanggang Beji. Apalagi kedua lembaga
dalam satu halaman tanpa tembok pembatas.
No comments:
Post a Comment